Selain suka dengan gambarnya,, cerita maupun kata2nya membuat aku bertanya "Kapan ya aku menemukan orang yang benar2 bisa mencintai aku dan aku cintai dengan tulus, sepenuh jiwa dan hati?" selama ini masih belum ketemu, belum bisa, walau sudah nyari kemana2,, "apa bisa aku mencintai seseorang dengan tulus lagi?" setelah sekian lamanya tak merasa,, Ya Tuhan apakah hatiku ini telah benar2 mati??
(*bukan galau tapi hanya pertanyaan yang tiba2 terpikirkan karena sebuah gambar)
Ref : http://djjars.blogspot.com/2013/01/menonton-film-habibie-dan-ainun-puas.html
May be you will know who I'm if you see and pay attention this page and May be you will never know even have noticed and looking for on this page
Sabtu, 16 Februari 2013
Jumat, 15 Februari 2013
Puisi2 B. J Habibi untuk Hasri Ainun Besari
Mungkin yang ingin membaca tulisan ini, tidak ada salahnya meniapkan Tissue atau sapu tangan untuk menyeka air mata :)
Tepat jam sepuluh pagi lima puluh tahun yang lalu
Dengan ucapan Bismillaahirrahmaanirrahiim saya melangkah
Bertemu yang dilahirkan untuk saya dan saya untuk Ainun
Alunan budaya Jawa bernafaskan Islam, menjadikan kita suami isteri
Melalui pasang surut kehidupan, penuh dengan kenangan manis
Membangun Keluarga Sejahtera, Damai dan Tenteram, Keluarga Sakinah
Tepat jam sepuluh pagi limapuluh tahun kemudian di Taman Makam Pahlawan
Setelah membacakan Tahlil bersama mereka yang menyayangimu
Saya panjatkan Do'a untukmu, selalu dalam lindunganNYA dan bimbinganNYA
Bersyukur pada Allah SWT yang telah melindungi dan mengilhami kita
Mengatasi tantangan badai kehidupan berlayar ke akhirat dalam dimensi apa saja
Sekarang sudah 50 tahun berlalu, selalu menyatu dan tetap menyatu sampai akhirat
Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie
Taman Makam Pahlawan
Kalibata, Jakarta
Jam 10:00, tanggal 12 Mei 2012
Ref : http://www.republika.co.id/
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
B.J. Habibie
Ref : http://mooctavia.com/blog/?p=72
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun.
Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah.
Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami,
Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami.
Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami.
Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !
Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Februari 2013."
Ref : http://oase.kompas.com/read
“Terima kasih Allah, ENGKAU telah lahirkan Saya untuk Ainun dan Ainun untuk Saya
Terima kasih Allah, Engkau sudah mempertemukan Saya dengan Ainun dan Ainun dengan Saya
Terima kasih Allah, hari Rabu tanggal 7 Maret 1962, ENGKAU titipi kami bibit Cinta yang Murni, Suci, Sejati, Sempurna, dan Abadi melekat pada diri Ainun dan Saya
Terima kasih Allah, ENGKAU telah memungkinkan kami menyiram bibit cinta kami ini dengan kasih saying nilai Iman, Takwa, dan budaya kami tiap saat sepanjang masa
Terima kasih Allah, ENGKAU telah menikahkan Ainun dan Saya sebagai Suami Isteri tak terpisahkan di mana pun kami berada sepanjang masa
Terima kasih Allah, ENGKAU telah perkenankan Ainun dan Saya bernaung dan berlindung di bawah bibit cinta titipanMU ini di mana pun kami berada, sepanjang masa sampai Akhirat
Terima kasih Allah, ENGKAU telah memungkinkan kami dapat menyaksikan, merasakan, menikmati, dan mengalami TitipanMU menjadi Cinta yang Paling Murni, Paling Suci, paling Sejati, Paling Sempurna, dan Paling Abadi di seluruh Alam Semesta dan sifat ini hanya dapat dimiliki oleh ENGKAU Allah
Terima kasih Allah, ENGKAU telah menjadikan Ainun dan Saya Manunggal Jiwa, Roh, Batin, dan Nurani kami melekat pada Diri Kami sepanjang masa di mana pun Kami berada
Terima kasih Allah, ENGKAU telah memungkinkan terjadi sebelum Ainun dan Saya tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.30 untuk sementara dipisahkan. Ainun berada dalam Alam Baru dan saya untuk sementara masih di Alam Dunia
Terima kasih Allah, perpisahan kami berlangsung damai, tenang, dan khidmat dengan keyakinan bahwa KebijaksanaanMU adalah terbaik untuk Ainun dan Saya
Berilah Ainun dan Saya petunjuk mengambil jalan yang benar, Kekuatan untuk mengatasi apa yang sedang dan akan Kami hadapi di manapun Kami berada
Lindungilah Ainun dan Saya dari segala Gangguan, Ancaman, dan Godaan yang dapat mencemari Cinta, Murni, Suci, Sejati, Sempurna, dan Abadi kami, sepanjang masa.” Amien.
BUKU HABIBIE & AINUN | GRACE S GANDHI
Ref : http://www.tempo.co/read/news/2013/
Tepat jam sepuluh pagi lima puluh tahun yang lalu
Dengan ucapan Bismillaahirrahmaanirrahiim saya melangkah
Bertemu yang dilahirkan untuk saya dan saya untuk Ainun
Alunan budaya Jawa bernafaskan Islam, menjadikan kita suami isteri
Melalui pasang surut kehidupan, penuh dengan kenangan manis
Membangun Keluarga Sejahtera, Damai dan Tenteram, Keluarga Sakinah
Tepat jam sepuluh pagi limapuluh tahun kemudian di Taman Makam Pahlawan
Setelah membacakan Tahlil bersama mereka yang menyayangimu
Saya panjatkan Do'a untukmu, selalu dalam lindunganNYA dan bimbinganNYA
Bersyukur pada Allah SWT yang telah melindungi dan mengilhami kita
Mengatasi tantangan badai kehidupan berlayar ke akhirat dalam dimensi apa saja
Sekarang sudah 50 tahun berlalu, selalu menyatu dan tetap menyatu sampai akhirat
Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie
Taman Makam Pahlawan
Kalibata, Jakarta
Jam 10:00, tanggal 12 Mei 2012
Ref : http://www.republika.co.id/
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
B.J. Habibie
Ref : http://mooctavia.com/blog/?p=72
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun.
Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah.
Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami,
Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami.
Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami.
Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !
Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Februari 2013."
Ref : http://oase.kompas.com/read
“Terima kasih Allah, ENGKAU telah lahirkan Saya untuk Ainun dan Ainun untuk Saya
Terima kasih Allah, Engkau sudah mempertemukan Saya dengan Ainun dan Ainun dengan Saya
Terima kasih Allah, hari Rabu tanggal 7 Maret 1962, ENGKAU titipi kami bibit Cinta yang Murni, Suci, Sejati, Sempurna, dan Abadi melekat pada diri Ainun dan Saya
Terima kasih Allah, ENGKAU telah memungkinkan kami menyiram bibit cinta kami ini dengan kasih saying nilai Iman, Takwa, dan budaya kami tiap saat sepanjang masa
Terima kasih Allah, ENGKAU telah menikahkan Ainun dan Saya sebagai Suami Isteri tak terpisahkan di mana pun kami berada sepanjang masa
Terima kasih Allah, ENGKAU telah perkenankan Ainun dan Saya bernaung dan berlindung di bawah bibit cinta titipanMU ini di mana pun kami berada, sepanjang masa sampai Akhirat
Terima kasih Allah, ENGKAU telah memungkinkan kami dapat menyaksikan, merasakan, menikmati, dan mengalami TitipanMU menjadi Cinta yang Paling Murni, Paling Suci, paling Sejati, Paling Sempurna, dan Paling Abadi di seluruh Alam Semesta dan sifat ini hanya dapat dimiliki oleh ENGKAU Allah
Terima kasih Allah, ENGKAU telah menjadikan Ainun dan Saya Manunggal Jiwa, Roh, Batin, dan Nurani kami melekat pada Diri Kami sepanjang masa di mana pun Kami berada
Terima kasih Allah, ENGKAU telah memungkinkan terjadi sebelum Ainun dan Saya tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.30 untuk sementara dipisahkan. Ainun berada dalam Alam Baru dan saya untuk sementara masih di Alam Dunia
Terima kasih Allah, perpisahan kami berlangsung damai, tenang, dan khidmat dengan keyakinan bahwa KebijaksanaanMU adalah terbaik untuk Ainun dan Saya
Berilah Ainun dan Saya petunjuk mengambil jalan yang benar, Kekuatan untuk mengatasi apa yang sedang dan akan Kami hadapi di manapun Kami berada
Lindungilah Ainun dan Saya dari segala Gangguan, Ancaman, dan Godaan yang dapat mencemari Cinta, Murni, Suci, Sejati, Sempurna, dan Abadi kami, sepanjang masa.” Amien.
BUKU HABIBIE & AINUN | GRACE S GANDHI
Ref : http://www.tempo.co/read/news/2013/
Senin, 11 Februari 2013
Minggu, 10 Februari 2013
Jumat, 01 Februari 2013
Kamu Harusnya Tau....
Aku menyukaimu, bahkan mungkin aku menyayangimu juga hanya saja kau tak
tau, hanya saja kau tak menyadarinya..bahwa,,aku tidak pernah meninggalkanmu sendiri. mungkin waktu dan keadaan yang tidak mengijinkan ini semua.
namun aku juga tak tau kamu memiliki perasaan yang sama denganku atau tidak. yang kutau aku hanya selalu mengingatmu, ingin melupakanmu tapi tak bisa, ingin menghapusmu dari kenangan dan pikirankupun aku tak kuasa.
apa ini adalah jalan dariNya, bahwasannya kamu tak pernah menyadari hatiku. apakah juga takdir kamu dan aku hanya sebatas impian hingga kini,,,
ahhh aku tak tau, begitu banyak pertanyaan yang bergelayut dibenakku, tak terjawab. begitu banyak rindu yang kusimpan dihatiku, tak terbalas.
hingga kini, perasaan ini kutulis, waktu yang akan menguji dan menilai bagaimana tulisan ini selanjutnya...
namun aku juga tak tau kamu memiliki perasaan yang sama denganku atau tidak. yang kutau aku hanya selalu mengingatmu, ingin melupakanmu tapi tak bisa, ingin menghapusmu dari kenangan dan pikirankupun aku tak kuasa.
apa ini adalah jalan dariNya, bahwasannya kamu tak pernah menyadari hatiku. apakah juga takdir kamu dan aku hanya sebatas impian hingga kini,,,
ahhh aku tak tau, begitu banyak pertanyaan yang bergelayut dibenakku, tak terjawab. begitu banyak rindu yang kusimpan dihatiku, tak terbalas.
hingga kini, perasaan ini kutulis, waktu yang akan menguji dan menilai bagaimana tulisan ini selanjutnya...
Langganan:
Postingan (Atom)