Mungkin yang ingin membaca tulisan ini, tidak ada salahnya meniapkan Tissue atau sapu tangan untuk menyeka air mata :)
Tepat jam sepuluh pagi lima puluh tahun yang lalu
Dengan ucapan Bismillaahirrahmaanirrahiim saya melangkah
Bertemu yang dilahirkan untuk saya dan saya untuk Ainun
Alunan budaya Jawa bernafaskan Islam, menjadikan kita suami isteri
Melalui pasang surut kehidupan, penuh dengan kenangan manis
Membangun Keluarga Sejahtera, Damai dan Tenteram, Keluarga Sakinah
Tepat jam sepuluh pagi limapuluh tahun kemudian di Taman Makam Pahlawan
Setelah membacakan Tahlil bersama mereka yang menyayangimu
Saya panjatkan Do'a untukmu, selalu dalam lindunganNYA dan bimbinganNYA
Bersyukur pada Allah SWT yang telah melindungi dan mengilhami kita
Mengatasi tantangan badai kehidupan berlayar ke akhirat dalam dimensi apa saja
Sekarang sudah 50 tahun berlalu, selalu menyatu dan tetap menyatu sampai akhirat
Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie
Taman Makam Pahlawan
Kalibata, Jakarta
Jam 10:00, tanggal 12 Mei 2012
Ref : http://www.republika.co.id/
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada
akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah
giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri
seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa
kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang
berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan
salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada
kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi
rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa
mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana
mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
B.J. Habibie
Ref : http://mooctavia.com/blog/?p=72
"Titipan Allah bibit cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun.
Sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendak-Mu Allah.
Kami siram dengan kasih sayang, cinta, iman, taqwa dan budaya Kami,
Yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami.
Perekat kami menyatu, manunggal jiwa, roh, bathin dan nurani kami.
Di mana pun, dalam keadaan apa pun kami tetap tak terpisahkan lagi.
Seribu hari, seribu tahun, seribu juta tahun ........... sampai akhirat !
Bacharuddin Jusuf Habibie
Jakarta, 15 Februari 2013."
Ref : http://oase.kompas.com/read
“Terima kasih Allah, ENGKAU telah lahirkan Saya untuk Ainun dan Ainun untuk Saya
Terima kasih Allah, Engkau sudah mempertemukan Saya dengan Ainun dan Ainun dengan Saya
Terima kasih Allah, hari Rabu tanggal 7 Maret 1962, ENGKAU titipi kami
bibit Cinta yang Murni, Suci, Sejati, Sempurna, dan Abadi melekat pada
diri Ainun dan Saya
Terima kasih Allah, ENGKAU telah
memungkinkan kami menyiram bibit cinta kami ini dengan kasih saying
nilai Iman, Takwa, dan budaya kami tiap saat sepanjang masa
Terima kasih Allah, ENGKAU telah menikahkan Ainun dan Saya sebagai
Suami Isteri tak terpisahkan di mana pun kami berada sepanjang masa
Terima kasih Allah, ENGKAU telah perkenankan Ainun dan Saya bernaung
dan berlindung di bawah bibit cinta titipanMU ini di mana pun kami
berada, sepanjang masa sampai Akhirat
Terima kasih
Allah, ENGKAU telah memungkinkan kami dapat menyaksikan, merasakan,
menikmati, dan mengalami TitipanMU menjadi Cinta yang Paling Murni,
Paling Suci, paling Sejati, Paling Sempurna, dan Paling Abadi di seluruh
Alam Semesta dan sifat ini hanya dapat dimiliki oleh ENGKAU Allah
Terima kasih Allah, ENGKAU telah menjadikan Ainun dan Saya Manunggal
Jiwa, Roh, Batin, dan Nurani kami melekat pada Diri Kami sepanjang masa
di mana pun Kami berada
Terima kasih Allah, ENGKAU
telah memungkinkan terjadi sebelum Ainun dan Saya tanggal 22 Mei 2010
pukul 17.30 untuk sementara dipisahkan. Ainun berada dalam Alam Baru dan
saya untuk sementara masih di Alam Dunia
Terima kasih
Allah, perpisahan kami berlangsung damai, tenang, dan khidmat dengan
keyakinan bahwa KebijaksanaanMU adalah terbaik untuk Ainun dan Saya
Berilah Ainun dan Saya petunjuk mengambil jalan yang benar, Kekuatan
untuk mengatasi apa yang sedang dan akan Kami hadapi di manapun Kami
berada
Lindungilah Ainun dan Saya dari segala
Gangguan, Ancaman, dan Godaan yang dapat mencemari Cinta, Murni, Suci,
Sejati, Sempurna, dan Abadi kami, sepanjang masa.” Amien.
BUKU HABIBIE & AINUN | GRACE S GANDHI
Ref : http://www.tempo.co/read/news/2013/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar