Sebutlah mereka berdua Maya dan Adam.
Awal perkuliahan-----Maya bertemu Adam pertama
kali ketika praperkuliahan, pengarahan untuk calon mahasiswa baru. Mereka
berkenalan dan berbicara sebagai teman satu daerah. Waktu berjalan
persahabatanpun terjalin mulai masa OSPEK dan kuliah.
Muncul rasa suka dihati Adam kepada maya,
terus tumbuh dan bertumbuh selama 3 tahun tanpa diketahui Maya. Namun tidak
begitu dengan Maya, Maya hanya menganggap adam teman terbaiknya. Adam juga
tidak terlalu berharap kepada Maya karena dia tau bagaimana sifat Maya dan
laki2 idaman Maya. Namun tidak begitu dengan teman2 mereka, teman2 mereka
sangat tau bahwa adam sangat menyukai maya. Mereka berusaha menyadarkan maya,
namun maya menganggap semua itu hanya lelucon dan bualan saja, karena adam
tidak pernah menyatakan suka atau cinta kepadanya. Kesibukan adam dan maya
membuat mereka jarang bertemu walaupun satu kampus, sehingga tidak ada waktu
untuk saling bercerita.
Semester Akhir--------Sampai adam memilih
untuk menyukai dan berhubungan dengan wanita lain. Begitu pula maya yang menjalin
hubungan dengan laki2 pilihannya. Namun perasaan Adam untuk maya tetap
tersimpan rapi. Sampai pada hari kelulusan Adam melihat maya dengan pacarnya,
namun tetap dengan rasa kagum memuji maya, maya tersanjung melihat adam yang
sangat baik.
Satu tahun setelah kelulusan--------mereka
kembali kedaerah. adam ada masalah dengan pacarnya, begitupun maya yang ada
masalah dengan kekasihnya. Akhirnya mereka saling berbagi cerita dan bertemu.
Tanpa disadari adam mengungkapkan perasaan cintanya yang terpendam kepada maya,
perasaan yang dipendamnya sejak dulu. Hal itu membuat maya terharu dan baru menyadari
kalau dia juga menyukai adam. Namun apa mau dikata semua telah terlambat, adam
sayang kepada pacarnya yang terus setia kepada adam. begitupun juga maya yang sayang
kepada pacarnya yang sudah lama berhubungan dengan dia. Keputusan dan egoisme
tidaklah patut untuk diambil. Adam membawa 2 buah kalung perak yang disimpannya
untuk maya, keduanya memakai kalung tersebut.
Mereka hanya bisa menangis, karena cinta yang
terungkap. Seharusnya membuat mereka bahagia namun sebaliknya. Adam tegar, adam
mengikhlaskan maya untuk melanjutkan hubungan dengan pacarnya. Namun tidak
begitu dengan maya, cinta yang baru tersadar membuatnya egois, membuatnya
terluka dengan keputusan adam yang serta merta.. Baru setelah berusaha keras
dan berpikir maya sadar keputusan adam adalah bentuk kasih sayang adam
terhadapnya dan kekasihnya. Mungkin jalannya harus begitu, akhirnya mereka
saling mengikhlaskan. Yang terpenting adalah perasaan yang telah sama-sama
terungkap, dimanapun mereka berada dan dengan siapapun mereka kelak, namun cinta
tetap ada dihati masing-masing.
Tiga tahun kemudian ---- maya terlihhat cantik
dengan kebaya ungu yang sesuai dengan tema pernikahan, kalung perak tergantung
dilehernya. adampun terlihat tampan dengan pantalon putih yang dikenakannya.
Sebelum pernikahan mereka bertemu, maya menangis bahagia melihat sahabatnya
itu, begitupun adam yang menitihkan air mata. Namun dia berusaha tegar dan
menghapus air mata maya. Acara akadpun dimulai, maya mendampingi adam dan
mengantarkannya kesisi calon istrinya. Calon istri adam tersenyum kepada maya,
mayapun membalas senyumnya. Akad nikah berjalan lancar, dan sekali lagi maya
menitikkan air mata, seseorang disamping maya memegang bahunya dan menghapus
air matanya. Pacar maya menggenggam tangan maya dan tersenyum kepadanya,
mayapun membalas senyum dan genggaman tangan itu….
Malam itu adam terbangun,
terduduk teringat maya. Dia memegang kalung yang melingkar dilehernya,
dilepasnya kalung tersebut sambil tersenyum dia meletakkan kalung tersebut
dikotaknya dan menyimpannya dilaci. Maya memandangi kalung perak ditangannya,
dengan tersenyum dia simpan kalung tersebut dikotak perhiasannya.
End...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar